Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kandungan Fenolik Total dan Flavonoid Total Pada Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus vulgaris L.)

Secara empiris, buncis (Phaseolus vulgaris L.) digunakan sebagai fitoterapi pada pengobatan seperti meluruhkan air seni, menurunkan kadar gula dalam darah, dan tekanan darah tinggi karena mengandung metabolit sekunder, terutama fenolik. Mutu obat herbal dapat dinilai melalui keseragaman bioaktif fenolik yang dipengaruhi oleh faktor bibit, lingkungan, panen, pengolahan pasca panen. Penelitian dengan desain Post Test Only Group Design ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi baik memperoleh optimal. Sampel diperoleh dari hasil panen petani binaan di Daerah Kabupaten Lombok Timur. Metode yakni maserasi, soxhletasi, reflux, sonikasi menggunakan pelarut etanol 96%. Analisis fenolik flavonoid dilakukan spektrofotometri UV–Vis. Data diolah secara kuantitatif analisis statistik SPSS v.16.0 for windows. Kandungan dinyatakan mg ekuivalen quercetin per gram berat kering (mg QE / g) sedangkan kandungan fenol asam galat GAE g). Ekstraksi soxhlet menghasilkan (8,02 (0,71 lebih dibandingkan lain. Oleh itu, sangat disarankan Soxhlet penelitian lanjut mengenai L)